Pentingnya Memahami Filsafat |By: Teropong Filsafat



Pentingnya Memahami FILSAFAT

Sebelum mengurai secara umum, penulis mungkin sedikit memberikan refleksi mengenai interaksi penulis dengan filsafat. Pada awalnya penulis berfikir bahwa belajar filsafat akan mengantarkan seseorang menjadi manusia yang menyanggah semua ketentuan theologis, dalam artian tidak ada sesuatupun di dunia ini yang tidak bisa dipikirkan, jika hal tersebut tidak bisa dipikirkan maka sudah berarti sesuatu tersebut bukanlah hal yang nyata. Imajinasi ini diperkuat oleh statement sentiment dari pemuka agama daerah ataupun nasional terkait buruknya pengaruh dari ilmu kalam atau filsafat ini. Mereka berpandangan bahwa filsafat hanya akan mengantarkan seseorang pada kebingungan dan keresahan hidup, dan menimbulkan beban pikiran yang harusnya tidak perlu dipikirkan. Seperti mengapa perlu ada Tuhan, kenapa Tuhan tidak terlihat dan kenapa dogma agama menjadi sebuah hal yang paling diutamakan dari pada hal-hal lainnya. Dari situlah penulis semakin penasaran hingga membaca beberapa literatur yang berkaitan dengan filsafat, salah satu buku paling radikal yang pernah penulis baca adalah tulisan dari Karen Armstrong dengan judul jejak 1000 Tahun Mencari Tuhan.  Dan salah satu statementnya yang paling menusuk adalah, “Bahwa Pada dasarnya manusia menciptakan tuhan”. Hal ini tentu jika dipahami dengan polos cenderung mengarah kepada kelemahan tuhan dan paling parahnya ketiadaan tuhan. Namun jika direnungkan lebih jauh, ada hal yang menarik, bahwa ternyata memang Tuhan pada awalnya diciptakan oleh manusia dalam imajinasinya yang membayangkan bagaimana tuhan itu dan apa itu tuhan. Pikiran ini adalah sesuatu yang biasa terjadi pada anak-anak yang memiliki rasa penasaran yang tinggi.

Retorika dalam filsafat inilah yang membuat penulis tertarik untuk ingin berinteraksi lebih jauh dengan filsafat sebagai sarana untuk menghibur pikiran dari kesuraman. Karena disana kita akan diajak untuk menyelami sebuah fakta-fakta yang unik yang tidak bisa dibicarakan dalam bidang pengetahuan yang lain.

Filsafat itu disiplin yang berusaha memahami dan menjelaskan berbagai aspek fundamental kehidupan dan eksistensi manusia melalui analisis kritis dan argumentasi rasional.

Filsafat mengasah pikiran kritis. Bayangkan Anda adalah seorang detektif yang harus menyelesaikan sebuah kasus misteri. Jadi Anda perlu mengumpulkan bukti, menghubungkan fakta-fakta, dan menyusun kesimpulan yang masuk akal berdasarkan informasi yang ada. Pikiran kritis adalah keterampilan yang Anda gunakan untuk memastikan setiap langkah Anda tepat dan tidak tergesa-gesa. Dalam kehidupan sehari-hari, ketika membaca berita ataupun mendapatkan informasi dari org lain, filsafat membantu kita untuk tidak langsung percaya pada berita atau informasi yang diberikan tersebut. Kita akan mengevaluasi sumbernya, mencari bukti pendukung, dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum membuat kesimpulan.

Filsafat juga memberikan pemahaman mendalam tentang hidup. Anggaplah hidup sebagai perjalanan panjang, di mana filsafat adalah peta yang membantu Anda menentukan arah, tujuan, dan cara terbaik untuk mencapainya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi situasi di mana kita harus memutuskan apa yang benar-benar penting bagi kita. Misalnya, memilih antara karier yang menguntungkan dan pekerjaan yang memberikan kebahagiaan dan kepuasan batin.  Filsafat dapat membantu kita menimbang nilai-nilai ini dan membuat keputusan yang selaras dengan tujuan hidup kita.

Selain itu, filsafat moral mengeksplorasi konsep baik dan buruk serta prinsip-prinsip yang menentukan tindakan yang benar dan salah. Etika bisa diibaratkan sebagai kompas moral yang membantu kita menavigasi kehidupan, memastikan kita mengambil jalan yang benar dalam situasi yang rumit.

Misalnya, dalam situasi di mana Anda menemukan dompet yang hilang, etika membantu Anda memutuskan apakah Anda harus mengembalikannya kepada pemiliknya atau tidak. Prinsip-prinsip seperti kejujuran dan integritas membimbing keputusan Anda untuk melakukan hal yang benar yaitu mengembalikannya.

Pengaruh Filsafat terhadap ilmu pengetahuan dan seni juga sangatlah besar. Banyak konsep dan metode dalam ilmu pengetahuan dan seni yang dipengaruhi oleh pemikiran filsafat. Filsafat adalah fondasi bangunan besar yang kita sebut ilmu pengetahuan dan seni. Tanpa fondasi ini, bangunan tidak akan berdiri kokoh. Misalnya filsafat sains, mengajarkan kita tentang metode ilmiah dan pentingnya skeptisisme dan verifikasi dalam penelitian. Dalam seni, filsafat membantu kita memahami konsep keindahan dan ekspresi artistik, seperti mengapa sebuah lukisan dianggap indah atau memiliki nilai estetika/ keindahan.

Sejarah filsafat dimulai dari zaman Yunani Kuno dengan para filsuf seperti Socrates, Plato, dan Aristotle, yang mengeksplorasi berbagai pertanyaan tentang eksistensi, pengetahuan, dan etika.

Socrates, terkenal dengan metode dialog atau dialektika, di mana ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendalam untuk membantu orang lain menemukan jawaban mereka sendiri.

Dan Metode ini mirip dengan cara guru mengajar siswa dengan menantang mereka untuk berpikir kritis. Pada periode Abad Pertengahan, filsafat banyak dipengaruhi oleh agama dan teologi, dengan tokoh-tokoh seperti St. Augustine dan Thomas Aquinas.     Thomas Aquinas mencoba menggabungkan ajaran agama Kristen dengan filsafat Aristoteles, menunjukkan bahwa iman dan rasio bisa berjalan bersama.

Ini mirip dengan cara kita mencoba menggabungkan keyakinan pribadi dengan bukti ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.

Filsafat modern ditandai dengan fokus pada rasionalisme dan empirisme, dengan filsuf seperti Descartes, Locke, dan Kant. René Descartes, misalnya, terkenal dengan pernyataan "Cogito, ergo sum" (Aku berpikir, maka aku ada), yang menekankan pentingnya kesadaran dan pikiran dalam menentukan eksistensi.

Ini seperti cara kita memverifikasi keberadaan kita sendiri melalui kesadaran dan refleksi diri.

 Filsafat kontemporer melibatkan berbagai aliran dan pendekatan baru seperti eksistensialisme, pragmatisme, dan filsafat analitik. Jean-Paul Sartre, seorang eksistensialis, menekankan kebebasan individu dan tanggung jawab personal. Ini bisa dilihat dalam cara kita membuat keputusan besar dalam hidup, seperti memilih karier atau pasangan hidup, di mana kita merasa bebas namun juga bertanggung jawab penuh atas pilihan kita.

Filsafat memiliki dampak yang besar dalam berbagai aspek kehidupan kita. Dalam pendidikan, filsafat mengajarkan kita cara berpikir kritis dan mendalam, yang merupakan dasar dari pendidikan yang baik. Di sekolah, filsafat membantu siswa mengembangkan keterampilan analitis dan argumentatif, memungkinkan mereka untuk mengevaluasi informasi secara kritis dan membuat argumen yang berdasar. Banyak kebijakan publik dan hukum yang didasarkan pada prinsip-prinsip etika dan keadilan yang dikembangkan melalui filsafat. Kebijakan tentang hak asasi manusia, misalnya, sering kali didasarkan pada prinsip-prinsip etika yang mengeksplorasi konsep keadilan, kebebasan, dan martabat manusia. Ini mirip dengan cara kita menentukan aturan dalam sebuah komunitas berdasarkan apa yang dianggap adil dan benar.

Dalam pengembangan pribadi, memahami filsafat membantu kita memberikan perspektif yang lebih luas dan mendalam tentang dunia dan tempat kita di dalamnya. Filsafat stoik, misalnya, mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan dan menerima dengan bijaksana hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan.

 Ini membantu kita menghadapi tantangan hidup dengan sikap yang lebih positif dan resilient.

Jadi Dengan demikian, filsafat adalah disiplin yang kaya dan mendalam yang memberikan alat bagi kita untuk memahami dunia dan diri kita sendiri dengan lebih baik. Melalui eksplorasi filsafat, kita dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, etika yang kuat, dan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek kehidupan. Dengan mempelajari filsafat, kita tidak hanya mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar, tetapi juga belajar untuk menikmati proses berpikir dan mengeksplorasi ide-ide yang membentuk dunia kita

Comments

Popular posts from this blog

Untuk Teman-Temanku di Pascasarjana (M) Lokal PAI C 23

Mengomentari Statement Prilly Latuconsina mengenai cewek Independen yang semakin banyak dan cowok mapan yang terhitung sedikit

Tokoh Pendidikan dan Pemikirannya #2 Lev Vygotsky |By: Herman Dr